PUSTAKAWAN
DUA GENERASI……
Fenomena
dunia maya dengan segala kemudahannya untuk berjejaring ternyata menyentuh
semua generasi. Lucthy Giyan Sukarno dengan jiwa dan gaya mudanya menyentuh
kalangan generasi muda untuk mencintai perpustakaan dan kepustakawanan melalui
resensi buku dengan tulisannya.
Sementara Pak Blasius Sudarsono hadir dengan pemikiran dan pengalamannya
tentang perpustakaan dan kepustakawanan menyentuh semua kalangan untuk sharing pengetahuan dan pengalaman.
Dua
sosok luar biasa dan merupakan pustakawan dua generasi……
Luckty Giyan Sukarno
Dengan mengikuti aktivitasnya di dunia
maya dengan tulisan dan gaya bahasa yang digunakan, terbayanglah sosok muda
yang enerjik dan menduniakan buku. Tiada hari tanpa membaca. Membaca bukan sekedar
membaca. Membaca dengan ilmu dan hati dengan keinginan untuk selalu berbagi.
Luckty
Giyan Sukarno adalah mahasiswi lulusan Universitas Padjadjaran, Fakultas
Komunikasi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Saat ini sedang mengabdikan
ilmunya sebagai Pustakawan Sekolah di SMA Negeri 2 Metro Lampung. Luckty Giyan
Sukarno sangat aktif menulis dan update status di jejaring social “dunia maya”.
Update status dan tulisannya merupakan
gambaran akan kecintaan terhadap perpustakaan, kepustakawanan dan pustaka. Aktivitasnya
“berselancar” di dunia maya diawali sejak tahun 2008 dan sebagian besar berupa
resensi buku. Pustakawan muda dengan sejumlah tulisannya dalam “dunia maya” ini
merupakan motivator dan gambaran pustakawan masa depan. Mungkin untuk sebagian
orang bahasa ini terlalu berlebihan tapi bagi penulis, untuk melakukan
tranformasi dan merubah citra pustakawan/ perpustakaan maka dibutuhkan banyak
“Luckty Giyan Sukarno” meskipun dengan bentuk dan kapasitas berbagi informasi yang
berbeda.
Buku dan
perpustakaan seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisah. Pustakawan
muda nan enerjik ini menggunakan kemampuannya meresensi buku untuk menarik
minat pencari informasi untuk membaca buku dan menjadikan buku serta
perpustakaan sebagai kebutuhan. Perpustakaan adalah tempat yang paling mudah
serta murah. Di perpustakaan pengguna bisa membaca banyak buku dan memperoleh
informasi tanpa harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli buku. Artinya,
tumbuhkan kebutuhan untuk membaca, kendala financial untuk membeli buku akan
terpecahkan dengan adanya perpustakaan yang hadir di tengah masyarakat sebagai
bagian dari kehidupan masyarakat.
Blasius
Sudarsono
Siapa yang tak kenal dengan
pustakawan senior dengan sejumlah pengalaman dan buku yang ditulis sebagai media
untuk sharing pengetahuan. Blasius
Sudarsono lahir di Solo, jawa Tengah pada Februari 1948. Beliau bekerja di
PDII-LIPI dalam jabatan fungsional Pustakawan sebelum purna tugas di
pertengahan tahun 2013 ini. Aktivitas yang dilakukan adalah melakukan studi
mandiri serta mendokumentasikan pengalaman, pengetahuan, dan pemikiran tentang
dokumentasi, informasi dan kepustakawanan Indonesia.
Jejaring social yang hadir sebagai
bagian kehidupan dunia maya tidak hanya menyentuh generasi muda. Blasius
Sudarsono mulai aktif berjejaring sejak 18 Desember 2008 dan menuru beliau
makna pertemanan di jejaring social (facebook) idealnya pertemanan yang saling
menguatkan agar kita dapat semakin bijaksana. Facebook saat ini merupakan
bagian dari kehidupan kepustakawanan Blasius Sudarsono karena dengan jejaring
ini bisa memfasilitasi layanan maya. Ketika online beliau mengibaratkan hadir
sebagai pustakawan referensi yang masuk ruang layanan referensi. Maka setiap
yang dikenal akan disapanya dengan hangat, mungkin ada yang membutuhkan layanan
referensi. Blasius Sudarsono memposisikan diri sebagai “virtual reference librarian”. Semangat berbagi dan sebagai mediator
pengetahuan ini yang menjadi motivasi. Kegalauan akan profesi pustakawan dan
perpustakaan di sebagian orang bisa teratasi dengan kehadiran beliau untuk sharing tanpa terbatas ruang dan waktu. Ketika niat untuk berbagi dan hadir sebagai
bagian dari masyarakat pengguna maka sudah tidak ada lagi kendala batas ruang
dan waktu
Belum ada kata terlambat untuk membuat
perubahan…
Dunia perpustakaan dan kepustakawanan sudah
mulai menggeliat….
“Dunia maya” merupakan tempat “perubahan”
paling efektif saat ini…
Mari berbagi…..
Wah, ada namaku mejeng di sini. Makasih ya. Ayo, tetap semangat memajukan dunia perpustakaan dan pustakawan :*
BalasHapus