Seminar Nasional
“Membangun Jejaring dan Kewirausahaan
Perpustakaan”
Teatrikal UIN Sunan Kalijaga, 7
Desember 2013, 08.00-12.00
Seminar ini merupakan seminar yang
ditunggu dan diharapkan, namun keberuntungan belum berpihak untuk terlibat
langsung dalam atmosfer diskusi mengenai membangun jejaring dan kewirausahaan
pustakawan. Kuota penuh adalah jawaban panitia saat itu. Panitia seminar yang
selenggarakan oleh Program Studi Ilmu Perpustakaan DIII, Fakultas Adab, UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta tidak serta merta memutuskan harapan untuk bisa
menikmati seminar tersebut. Twiter hadir sebagai solusi. Seminar bisa diikuti
tanpa terbatas ruang dan waktu melalui LIVE TWEETE. Luar biasa…….
Pembicara seminar yang pertama
adalah Prof. Dr. Sulistyo Basuki. Beliau adalah guru besar Ilmu Perpustakaan
Universitas Indonesia.Pembicara kedua adalah Dr. A. Ridwan Siregar, M.Lib.
Beliau merupakan dosen Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU).
Dan moderatornya adalah M. Ainul Yaqin, S.Pd, M.Pd dosen ilmu perpustakaan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta
Sebagai pembicara, diawali oleh pak
Ridwan. Dikatakan bahwa dalam kewirausahaan yang penting adalah inovasi. Ketika
ada sesuatu yang akan diperbaiki dan memberikan hasil yang lebih baik maka
disitu akan menghasilkan inovasi. Perpustakaan adalah institusi nirlaba yang
tujuan kewirausahaannya berkaitan dengan tindakan praktik inisiatif atau
pengembangan kepemimpinan untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan dan penggunanya
dengan cara baru yang kreatif. Porsi terbesar yang bisa dilakukan pustakawan
adalah penerapan jiwa kewirausahaan seperti halnya penerapan TQM yang juga
berasal dari dunia bisnis, dan pernah populer di lingkungan birokrasi public.
Pustakawan harus bisa membedakan antara file dan record. Tangan pustakawan adalah
tangan pengetahuan. Perbaikan yang dilakukan di perpustakaan intinya adalah
untuk melakukan tranformasi perpustakaan. Prestasi inovatif dapat dilakukan
dengan membuat kebijakan baru, menemukan peluang baru, dan membuat perubahan
structural. Banyak pustakawan yang melakukan kewirausahaan di lingkungan
perpustakaan dengan melakukan integrasi sehingga dapat berinovasi. Integrasi TI
ke dalam manajemen dapat berupa automasi ke-rumahtangga-an perpustakaan, Intitusional
Repository (IR), pengorganisasian sumber daya elektronik dan membuat konten
literasi. IR sudah dimulai sejak tahun 2000 di Universitas Sumatera Utara
(USU). Pada tahun 2002 muncullah kampanye pengguna open acess, dimana dalam dunia internasional skripsi tidak
dipandang sebagai hasil riset. Hanya tesis dan disertasi yang merupakan hasil
riset. Kewirausahaan yang dilakukan perpustakaan bukanlah kewirausahaan murni,
namun tidak mudah. Kewirausahaan murni tidak buntu, namun memiliki kontribusi
dalam kemakmuran ekonomi. Dan bila ingin berkembang, maka bangunlah jejaring.
Materi selanjutnya disampaikan oleh
Pak Sulistyo Basuki. Kerjasama perpustakaan itu perlu. Kerjasama dilakukan
karena beberapa alasan, antara lain produksi buku yang meningkat, perkembangan
pendidikan, perkembangan TI, dan tuntutan masyarakat. Terdapat beberapa macam
kerjasama, antara lain: kerjasama pengadaan, kerjasama penyimpanan buku,
kerjasama pemusatan pengadaan dan penyimpanan, kerjasama pertukaran dan
redistribusi, kerjasama pengolahan data bibliografi, kerjasama penyediaan fasilitas,
kerjasama pinjam antar perpustakaan, kerjasama antarpustakawan, kerjasama
penyusunan catalog induk, dan kerjasama pemberian jasa informasi. Dalam
praktiknya di Indonesia kerjasama pengadaan materi perpustakaan kurang
berkembang. Selain itu kerjasama penyimpanan dan pemusatan pengadaan kurang
digunakan. Sementara di Malaysia masih dilakukan kerjasama pemusatan pengadaan
dan penyimpanan.
Karena
kurangnya pemanfaatan kerjasama tersebut, banyak perpustakaan di Indonesia yang
melanggar hak cipta seperti praktek fotokopi. Kerjasama yang di lakukan di Indonesia
adalah kerjasama perpustakaan dan kerjasama antarpustakawan. Kerjasama
perpustakaan ini diwujudkan dengan adanya kartu sakti kartu cerdas, namun
pemanfaatannya belum maksimal. Perpustakaan saat ini menghadapi dilemma karena
banyaknya kesenjangan. Tujuan jaringan memang untuk menyediakan data dan
informasi bagi siapa saja. Milikilah sebanyak-banyaknya akses dengan
berjejaring.
Selamat
berjejaring dan berwirausaha…..
Seminar selesai J